8 Jam

Dalam satu hari manusia dianugerahi 24 jam. Biasanya dibagi menjadi 3, yakni:

  1. 8 jam istirahat (tidur)
  2. 8 jam mencari nafkah (bekerja)
  3. 8 jam klekaran (yah selain dua di atas lah)

Mari kita bahas satu persatu.

8 Jam Istirahat

Tiap orang beda-beda sih. Ada yang 2 jam tidur sudah cukup. Ada yang 12 jam (ini tidur apa lengket di kasur). Tapi, yang sering saya baca, biasanya 8 jam. Kalau misalnya kita bangun Subuh terus tidak tidur lagi, maka kita perlu tidur maksimal jam 9 malam. Lebih dari itu, kita pasti bangun jam 5 lebih, rada riskan buat solat Subuh. Siapa tahu, dikira Solat Dhuha. Apalagi sama-sama 2 rakaat.

Lha kamu gimana Sun?

Embuh. Saya sejak SD sudah sering begadang. Nonton TV. Ndak aada kerjaan lain memang. Masih jaman Layar Emas di RCTI yang sering kepotong Dunia Dalam Berita. Sekarang, kalau belum jam 12 malam, rada susah tidur, dan merasa masih sore. Dan, makin ke sini, saya makin menyadari, begadang itu tidak baik. Tidur cukup itu sangat perlu. Untuk produktivitas. *halah pret

Oh iya, bisa juga kita ganti menjadi tidur siang. Tur biasanya habis tidur siang ndak semangat kerja, ahaha… Pengennya tidur terus. *lha kuwi rak kowe Sun

8 Jam Mencari Nafkah

Kantor atau perusahaan pada umumnya meminta karyawan mereka untuk bekerja 8 jam sehari. Masuk jam 8, jam 12 istirahat, lanjut lagi jam 1 hingga pulang jam 5. Jelas, banyak perusahaan yang tidak seperti ini. Yang kerja cuman 1 jam sehari, atau sebaliknya hingga 12 jam sehari. Belum lagi kalau lembur. Yah, tiap pekerjaan ada enak dan tidak enaknya. Ndak usah ngiri.

Jaman kuliah, konon satu semester itu maksimal 24 sks. Yang berarti, dalam satu minggu para mahasiswa perlu mengalokasikan waktu 3 * 24 = 72 jam untuk kegiatan perkuliahan. Jadi, kalau dibagi 5, sehari bisa 18an jam. Okelah, weekend juga ngerjain tugas, jadi masih sekitar 10an jam sehari (untuk 7 hari). Gilak juga. Tapi, saya biasanya hanya ngambil 20 sks atau 3 * 20 = 60 jam seminggu. Yah, banyak juga sih. Wkwkwk.

Itu teori sih. Lha wong kuliah juga kadang bolos, atau malah dipakai buat nutupin Jam Istirahat, atau tugas yang dikerjakan kurang dari alokasi waktu yang seharusnya. Antara sudah jago atau memang lemcups. Nampaknya saya golongan ke dua. Eh, hebatnya, beberapa mahasiswa masih sempet ikut kegiatan di luar, atau main, atau nyari duit atau macar. Ini jelas bukan saya. Ahaha.

Buat yang kerja pun, 8 jam sehari itu bisa diitung berapa jam yang benar-benar kerja. Rada susah juga nembus 8 jam sehari kalau fesbukan, toilet, ngobrol, atau aktivitas ndak penting dan ndak nyangkut kerjaan tidak diitung. Yah balik ke masing-masing pribadi sih.

8 Jam Klekaran

Wa ini. Kita pakai untuk makan, mandi, nonton serial, browsing ndak jelas, naik mobil ke kantor, dan seterusnya. Oh iya, ibadah. Misal yang muslim, kalau solat, paling 10 menit sekali solat. Ndak nyampai sejam. Keren ya. Dari 24 jam, kadang kita cuman “memberikan” kurang dari 5% untuk Yang Menciptakan kita. Ya ndak apa-apa sih. Balik ke masing-masing.

Itu tadi solat gak di masjid biasanya. Jauh sih. Kalau ke masjid ya tambah lagi. Kalau doa setelah solat agak lama, ya tambah lama. Belum lagi kalau yang ikut gerakan ODOJ (One Day One Juz). Yang lancar ya bisa setengah jam, yang plegak-pleguk sehari pun belum tentu kelar. Saya? Jangan tanya. Ahaha.

Kemarin saya kesentil oleh saya sendiri (auto-sentil, *halah). Kalau mau makan, nonton, atau apalah direla-relain pergi jauh. Lha ke masjid, ngadep sama Yang Menciptakan, kok males. Dasar manusia. Saya juga manusia.

Hal lain, misal nonton serial. Satu serial sekitar setengah jam lah, kalau yang pendek. Untung cuman seminggu sekali. Eh, serial TV di Indonesia tiap hari ding. Hmm, sudah kepotong sejam lagi. Atau dua jam ya? Belum acara njelei cem YKS. Tur saya juga kadang nonton ding, lha TV di rumah kadang cuman bisa nyiarin Trans TV doang. Hmm, atau ini konspirasi. Jangan-jangan…

Dan tentu masih banyak aktivitas ngejunk lain.

Yo ngejunk ndak apa-apa sih. Buat refreshing. Sembari bantuin Twitter atau Facebook ngumpulin data. Atau nambahin visitor  ke situs-situs cem Quora, Reddit, atau 9gag. Toh, senang. Hidup pembenaran.

Lha kamu Sun?

Suram. Ahaha.

Saya masih kacau dalam disiplin mengikuti jadwal. Sudah bikin jadwal, tetep aja kacau. Fiuh. Perlu ditekan lebih keras lagi ini. Biar pas malam sudah bisa klekaran.

Ah, pokoknya bulan depan musti lebih baik. Perlu diperbanyak baca. Baca komik Paman Gober misalnya. Atau diperbanyak galau-nya. Galau akhirat, ini kira-kira masuk surga apa neraka ya.

**Paragraf di atas terindikasi bakal terucap lagi di akhir bulan depan.

Catatan bulan Maret ini, banyak hal yang di luar perkiraan dan banyak adaptasi. Makanya, banyak target meleset. *entah ini alasan, pembenaran, atau memang benar adanya.

Biar Anda ndak terlalu menyesal baca postingan ndak mutu ini, saya kasih tips yang masih ada hubungannya dengan angka 8. Yakni : https://8tracks.com/ dan http://www.rainymood.com/. Coba setel bersamaan. Niscaya, kerandoman playlist dan background suara hujan bisa menyentil hati. Ya kalau punya hati. Kalau ndak punya hati, ya sentil hati temannya. Pasti Anda dikepruk

Akhirnya, selamat long weekend, selamat berakhir bulan, dan tanggal gaji datang sesuai masing-masing keyakinan. Boleh pakai rukyat boleh pakai hisab. Jadi ndak usah ngiri sama yang gajian lebih awal, biasanya habis duluan *mencoba menenangkan hati.

Dan jangan lupa, main gasing 🙂

Jaljayo

2 comments

Tinggalkan komentar